Senin, Agustus 31, 2009

Antara Kuliah, kerja, pengangguran ? ? ?

0 komentar
Jaman sekarang mencari kerja susahnya setengah mati. Apalagi mencari kerja dengan ijazah minim, SMA. Ya kayak ijazahku sekarang ini. Soalnya setahun aku sudah mengalami bagaimana susahnya mencari pekerjaan.

Pengangguran?, benar benar profesi yang menakutkan dan tak akan pernah diinginkan. Tapi menurutku semua orang pasti pernah mendapatkan gelar itu sebelum ia mencapai sukses. Dan gelar / profesi itupun telah aku sandangi selama 1 tahun ini. Terlalu lama, dan membosankan.

Kuliah? ?Antara gengsi dan mengejar mimpi. Itu menjadi pertanyaan buat anak jaman sekarang. Biaya kuliah juga semakin lama semakin membumbung tinggi. Dan itupun akan aku rasakan mulai saat ini. Biaya tinggi. Yang membuat semangat belajar menurun, lemas, dan kurang konsen.

Semua sudah pernah aku rasakan. Sekarang apalagi??
Raih sukses!Semangat belajar! Dan pantang menyerah!

Jumat, Agustus 28, 2009

Antara bulan ramadhan dan ngantuk

0 komentar
Bulan ramadhan adalah bulan penuh ampunan,doa dikabulkan,taubat diterima,juga bulan penuh berkah.Tapi bulan ramdhan juga memiliki ciri-ciri lain selain kehebatan di atas.

Salah satu hak yang tak bisa lepas dari image bulan ramadhan ialah "Ngantuk".Itu bagiku sih( ha ha ha ha ).Tapi Ngantuk di hari-hari puasa di bulan ramadhan juga dirasakan kebanyakan orang.Hampir semua kalangan deh. .

Memang puasa dan ngantuk sulit dipisahkan.Ada juga hadist yang mengatakan " Tidurnya orang berpuasa adalah ibadah ".Memang ibadah,tapi alangkah baiknya diisi dengan hal-hal yang lebih bermanfaat ( padahal aku juga banyak tidur lo, ha ha ).

Adu du duh. . .Kapan ya ngantuk bisa dipisahkan dari puasa,adu du..Oooaahh..Ngantuk..Tidur dulu ah. . .

Kamis, Agustus 27, 2009

Aku melihat Ufo tadi malam!!!

1 komentar
Malam itu,26 agustus 2009.Saat aku di rumah terlihat biasa-biasa saja,malam itu tidak ada yang aneh.Angin pun berhembus semilir,hawa dingin memelukku.

Sepulang taraweh,aku keluar rumah nganterin ibuku belanja.Dingin banget udaranya.Perjalanan biasa saja,tapi waktu aku berhenti di perempatan lampu merah.Kulihat sesuatu yang aneh di langit.Tepatnya benda,atu lebih tepatnya,benda asing yang selama ini menjadi teka teki dan misteri untukku.

UFO!!!Aku melihat ufo malam itu,aku masih ingat dengan jelas bentuknya.Malam itu,benda itu berputar putar.Dari bawah terlihat bulat,dengan lampu warna warni di empat sudut benda bulat itu.Benda itu berputar searah jarum jam,kemudian melawan jarum jam,berputar searah jarum jam dan seterusnya.

Aku masih tidak percaya sampai saat ini dan masih bertanya tanya apa yang aku lihat semalam.Andai saja aku tadi malam bisa memotretnya.Tapi waktu itu di perempatan jalan,bisa dibilang gila aku oleh orang orang karena diam diam memfoto langit.Warna lampu kerlap kerlipnya itu yang bikin aku kagum.Indah dan penuh misteri.

Apa yang aku lihat semalam?Karena lampu sudah hijau aku pun melanjutkan perjalanan dan masih bertanya tanya dalam hati apa yang nampak di mataku waktu itu.Penasaran dan ingin tau!Itu yang ada di benakku.Perjalanan pulang pun aku melewati perempatan yang sama saat aku melihat benda berputar2 terbang tinggi di langit dengan warna yang indah,atau sering dibilang UFO.Tapi saat aku berhenti di perempatan,aku tak menemukan hal yang sama dengan apa yang aku lihat pertama tadi.Benda itu hilang!Aku kayak orang gila di perempatan jalan sambil memandangi langit ke segala arah.

Percaya tidak percaya,aku melihatnya!!

Selasa, Agustus 25, 2009

Kenapa Ku Selalu Ragu

0 komentar
Bimbang, Ragu.. Itu telah menjadi menu makanan sehari-hari buatku. Karena aku selalu dihadapkan pada pilihan yang sulit, yang selalu membuatku ragu dan ragu.

Sedikit saja cerita hari ini, ortuku mau membiayaiku kuliah. Tapi di akper, keperawatan. Dan hari ini juga pendaftaran terakhir. Dan aku pun mengikuti kehendak mereka untuk melanjutkan di stikes, daripada ijazah SMA, mencari kerja seakan mencari plankton di lautan. Dan akupun bersyukur mereka mau membiayai pendidikanku, meskipun di STIKES.

Esok hari adalah hari di mana test seleksi dilakukan. Malam ini pun aku ragu, kenapa aku ragu, padahal gara gara masalah yang sepele. Pada umumnya STIKES kan mahasiswanya kan dominan cewek, mahasiswi. Dan mahasiswanya tidak sebanyak mahasiswi. Itu masalah sepele yang membuat aku ragu. Aku malu kalau terlalu banyak cewe, bukannya malu, ndak nyaman aja lah. Masalah yang sepele...

Tapi niat harus dibulatkan, dan aku harus mengenyam pendidikan lebih tinggi lagi demi masa depan. Jangan layu hanya karena masalah yang sepele. . . I will never give up to this complicated life . .

Senin, Agustus 24, 2009

Rantai Hidup

0 komentar
Roda waktu
Kecil muda dan tua
Benang itu makin menyusut
dan tidak memanjang

Sudah
Tak akan kembali lagi
ia Sang waktu
Maka sadarlah itu hati
Kembali pada sang Abadi nan Suci

Dua pilihan

0 komentar
Bulan ramadhan, bulan penuh berkah dan ampunan. Begitulah bulan ramdhan seperti yang dikatakan pak ustadz. Aku memang berharap bulan ramadhan tahun ini membawa perubahan dalam hidupku. Dan itu yang terjadi saat ini. Tapi mengapa aku harus diberi dua pilihan, dihadapkan pada dua pilihan yang sulit.??

Itulah kehidupan, selalu ada pilihan. Antara ya dan tidak, yang selalu membuat kita ragu, dan butuh pilihan yang tepat. Aku mengalaminya saat ini, aku selalu berharap ingin melanjutkan pendidikanku. Dan sudah setahun aku berhenti, dan mungkin otakku sudah mulai tumpul. Karena jarang diasah dengan pisau pendidikan.

Aku ingin melanjutkan pendidikan di jurusan teknik. Tapi tadi malam, aku ditawari bude ku untuk melanjutkan kuliah di kesehatan, STIKES. Wah,itu benar benar bertolak belakang dengan yang kuinginkan. Tapi aku bersyukur karena orang tuaku menyetujuinya, seandainya bude tidak ngomong ke mereka pasti mereka tidak punya niatan untuk membantuku melanjutkan pendidikan.

Tapi aku bingung, pendaftaran terakhir tanggal 27 agust esok. Dan aku diberi waktu bude sampai hari ini untuk mempertimbangkan, antara YA dan TIDAK untuk melanjutkan pendidikan di bangku kesehatan..
Mana yang harus aku pilih ? ?

Minggu, Agustus 23, 2009

Kaki Kram . . .

0 komentar
Alhamdulillah hari pertama puasa yang baik. Tak ada halangan saat berpuasa. Hanya sengatan matahari yang panas saja cobaan hari pertama. Namun bukan berarti tidak ada cobaan.

Ternyata ia ( cobaan ) datangnya kok malah di malam hari. Kecil, sepele, tapi mengganggu kosentrasi banget. Kakiku kram! ! ! Sehabis buka puasa sudah mulai terasa. Semakin malam kok malah semakin sakit banget. Wah wah wah... Emang dasar kaki kramm..

Sepele, penyakit yang imut tapi mengganggu sekali. Bahkan sampai aku tidur pun semakin menjadi, jadi mataku tak bisa terpejam tenang. Ia makin menyiksaku pada puncaknya pada jam 1 pm. Sampai akhirnya hilang, tak terasa, dan sembuh saat bangun sahur. Adu du. . .berjam jam kaki krammm...
Menyiksa sekali. . .

Sabtu, Agustus 22, 2009

Manusia vs Setan

0 komentar
Bulan ramadhan datang di bulan agustus. Seru banget. Bulan agustus adalah bulan musim lomba bagi warga indonesia khususnya, karena dalam agustus terdapat hari bersejarah bagi warga indonesia. Namun perlombaan 17-an telah usai. Sekarang waktunya perlombaan, bukan perlombaan, lebih tepatnya pertandingang akbar paling seru.

Di kubu kanan adalah manusia yang melaksanakan kewajiban tahunannya, yaitu puasa ramadhan. Di kubu kiri adalah syaithan yang juga melaksanakan tugas sehari-harinya, mengganggu manusia, menghasut de el el.

Kedua kubu memiliki moto yang berbeda bulan ini. Di kubu manusia dengan lantang berteriak " 30 Hari Puasa Penuh Tak Akan Ada Hari Yang Bolong! ! ! ". Sedangkan di kubu syaithan juga berteriak tidak mau kalah " 30 Hari Menggagalkan Puasa ! ! ! ",moto yang simpel tapi menakutkan.

Saksikan pertandingan mereka 30 hari penuh di mulai hari ini. Akankah kita membiarkan kubu syaithan menang ? ? ? , , ,

Introspeksi Diri di Bulan Suci Ramadhan

1 komentar

Penulis: Al Ustadz Muslim Abu Ishaq
Fiqh, 08 Oktober 2006, 17:35:07

Shahabat yang mulia Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِيْنُ
“Apabila datang Ramadhan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu.”

Hadits di atas dikeluarkan oleh Al-Imam Al-Bukhari rahimahullahu dalam Shahih-nya kitab Ash-Shaum, bab Hal Yuqalu Ramadhan au Syahru Ramadhan no. 1898, 1899. Dikeluarkan pula dalam kitab Bad‘ul Khalqi, bab Shifatu Iblis wa Junuduhu no. 3277. Adapun Al-Imam Muslim rahimahullahu dalam Shahih-nya membawakannya dalam kitab Ash-Shaum, dan diberikan judul babnya oleh Al-Imam An-Nawawi, Fadhlu Syahri Ramadhan no. 2492.

Pintu Kebaikan Terbuka, Pintu Kejelekan Tertutup
Kedatangan Ramadhan akan disambut dengan penuh kegembiraan oleh insan beriman yang selalu merindukan kehadirannya dan menghitung-hitung hari kedatangannya. Banyak keutamaan yang dijanjikan untuk diraih dan didapatkan di bulan mulia ini, di antaranya seperti tersebut dalam hadits yang menjadi pembahasan kita dalam rubrik ‘Hadits’ kali ini. Dan keutamaan yang tersebut dalam hadits di atas didapatkan sejak awal malam Ramadhan yang mubarak sebagaimana tersebut dalam sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini:
إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِرَمَضَانَ صُفِّدَتِ الشَّيَاطِيْنُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ. وَفُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ، وَيُنَادِي مُنَادٍ: يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ، وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ، وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ، وَ ذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ
“Apabila datang awal malam dari bulan Ramadhan, setan-setan dan jin-jin yang sangat jahat dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup tidak ada satu pintupun yang terbuka, sedangkan pintu-pintu surga dibuka tidak ada satu pintupun yang ditutup. Dan seorang penyeru menyerukan: ‘Wahai orang yang menginginkan kebaikan kemarilah. Wahai orang-orang yang menginginkan kejelekan tahanlah.’ Dan Allah memiliki orang-orang yang dibebaskan dari neraka, yang demikian itu terjadi pada setiap malam.” (HR. At-Tirmidzi dalam Sunan-nya no. 682 dan Ibnu Majah dalam Sunan-nya no. 1682, dihasankan Asy-Syaikh Albani rahimahullahu dalam Al-Misykat no. 1960)

Pada bulan yang penuh barakah ini, kejahatan di muka bumi lebih sedikit, karena jin-jin yang jahat dibelenggu dan diikat, sehingga mereka tidak bebas untuk menyebarkan kerusakan di tengah manusia sebagaimana hal ini dapat mereka lakukan di luar bulan Ramadhan. Di hari-hari itu kaum muslimin tersibukkan dengan ibadah puasa yang dengannya akan mematahkan syahwat. Juga mereka tersibukkan dengan membaca Al-Qur`an dan ibadah-ibadah lainnya. (Al-Mirqah, Asy-Syaikh Mulla ‘Ali Al-Qari pada ta’liq Al-Misykat 1/783, hadits no. 1961)

Ibadah-ibadah ini akan melatih jiwa, membersihkan dan mensucikannya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ
“Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian, mudah-mudahan kalian bertakwa.” (Al-Baqarah: 183)
Karena amal shalih banyak dilakukan, demikian pula ucapan-ucapan yang baik berlimpah ruah, ditutuplah pintu-pintu jahannam dan dibuka pintu-pintu surga. (Shifatu Shaumin Nabiyyi n fi Ramadhan, hal. 18-19)
Makna ucapan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits di atas صُفِّدَتِ الشَّيَاطِيْنُ adalah setan itu dibelenggu. Dan yang dimaksudkan dengan setan di sini adalah مَرَدَةُ الْجِنِّ sebagaimana tersebut dalam hadits riwayat At-Tirmidzi dan Ibnu Majah. Kata مَرَدَةٌ adalah bentuk jamak (lebih dari dua) dari kata الْمَارِدُ yaitu الْعَاتِي الشَّدِيْدُ , maknanya yang sangat angkuh, durhaka, bertindak sewenang-wenang lagi melampaui batas (lihat An-Nihayah fi Gharibil Hadits). Sehingga yang dibelenggu hanyalah setan dari kalangan jin yang sangat jahat, adapun setan dari kalangan manusia tetap berkeliaran.

Kita perlu nyatakan hal ini, kata Asy-Syaikh Muqbil bin Hadi Al-Wadi‘i rahimahullahu, agar jangan sampai engkau mengatakan: “Kami mendapatkan beberapa perselisihan dan fitnah di bulan Ramadhan (lalu bagaimana dikatakan setan-setan itu dibelenggu sementara kejahatan tetap ada? -pent.).” Kita jawab bahwa yang dibelenggu adalah setan dari kalangan jin yang sangat jahat. Sedangkan setan-setan yang kecil dan setan-setan dari kalangan manusia tetap berkeliaran tidak dibelenggu. Demikian pula jiwa yang memerintahkan kepada kejelekan, teman-teman duduk yang jelek dan tabiat yang memang senang dengan fitnah dan pertikaian. Semua ini tetap ada di tengah manusia, tidak terbelenggu kecuali jin-jin yang sangat jahat. (Ijabatus Sa`il ‘ala Ahammil Masa`il, hal. 163)

Al-Imam Ibnu Khuzaimah rahimahullahu berkata dalam Shahih-nya (3/188): “Bab penyebutan keterangan bahwa hanyalah yang diinginkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِيْنُ hanyalah jin-jin yang jahat, bukan semua setan. Karena nama setan terkadang diberikan kepada sebagian mereka (tidak dimaukan seluruhnya).”

Di bulan yang mubarak ini ada malaikat yang menyeru kepada kebaikan dan menyeru untuk mengurangi kejelekan sebagaimana dalam lafadz hadits:
وَيُنَادِي مُنَادٍ: يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ، وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ
“Wahai orang yang menginginkan kebaikan kemarilah. Wahai orang-orang yang menginginkan kejelekan tahanlah.”

Hadits-hadits tentang Keutamaan Ramadhan
Selain hadits di atas, banyak lagi hadits lain yang berbicara tentang keutamaan Ramadhan. Di antaranya akan kita sebutkan berikut ini:
1. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan dalam keadaan iman dan mengharapkan pahala, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Al-Bukhari no. 1901 dan Muslim no. 1778)
2. Dari ‘Imran bin Murrah Al-Juhani radhiallahu ‘anhu, ia berkata: Seseorang datang menemui Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam seraya berkata:
يَا رَسُوْلَ اللهِ، أَرَأَيْتَ إِنْ شَهِدْتُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ الله، وَأَنَّكَ رَسُوْلَ اللهِ، وَصَلَّيْتُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسَ، وَأَدَّيْتُ الزَّكاةَ، وَصُمْتُ رَمَضَانَ، فَمِمَّنْ أَنَا؟ قَالَ: مِنَ الصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ
“Wahai Rasulullah, apa pendapat anda bila aku bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah saja dan aku bersaksi bahwa engkau adalah Rasulullah, aku mengerjakan shalat lima waktu, menunaikan zakat dan puasa di bulan Ramadhan, maka termasuk dalam golongan manakah aku?” Rasulullah menjawab: “Engkau termasuk golongan shiddiqin dan syuhada.” (HR. Al-Bazzar, Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban dalam Shahih keduanya, dan lafadz yang disebutkan adalah lafadz Ibnu Hibban. Dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu dalam Shahih At-Targhib wat Tarhib no. 989)
3. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ، فَرَضَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ، تُفْتَحُ فِيْهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَتُغْلَقُ فِيْهِ أَبْوَابُ الْجَحِيْمِ وَتُغَلُّ فِيْهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِيْنِ، لِلَّهِ فِيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، مَنْ حُرِمَ خَيْرُهَا فَقَدْ حُرِمَ
“Telah datang pada kalian Ramadhan bulan yang diberkahi. Allah Subhanahu wa Ta’ala mewajibkan atas kalian untuk puasa di bulan ini. Pada bulan Ramadhan dibuka pintu-pintu langit dan ditutup pintu-pintu neraka serta dibelenggu setan-setan yang sangat jahat. Pada bulan ini Allah memiliki satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Siapa yang diharamkan untuk mendapatkan kebaikan malam itu maka sungguh ia telah diharamkan.” (HR. Ahmad, 2/385, An-Nasa`i no. 2106, dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan An-Nasa`i. Lihat Shahih At-Targhib wat Tarhib no. 985, Al-Misykat no. 1962)
4. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الصَّلَوَاةُ الْخَمْسُ وَالْجُمُعَةَ إِلَى الْجُمُعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ، مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ، إِذَا اجْتُنِبَتِ الْكَبَائِرُ
“Shalat lima waktu, Jum’at ke Jum’at berikutnya dan Ramadhan ke Ramadhan berikutnya adalah penghapus dosa di antara keduanya, apabila dijauhi dosa-dosa besar.” (HR. Muslim no. 549)

Cukuplah kiranya keutamaan bagi Ramadhan dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala memilihnya di antara bulan-bulan yang ada untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala turunkan kitab-Nya yang mulia di bulan berkah tersebut, di malam yang penuh kemuliaan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتِ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur`an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang haq dengan yang batil.” (Al-Baqarah: 185)

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Qur`an itu pada malam Qadar (malam kemuliaan).” (Al-Qadar: 1)

Puasa Semestinya membuahkan Takwa
Hikmah disyariatkannya puasa dinyatakan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam firman-Nya:
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ
“Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian, mudah-mudahan kalian bertakwa.” (Al-Baqarah: 183)
Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa‘di rahimahullahu berkata: “Perkara takwa yang dikandung puasa di antaranya:
- Orang yang puasa meninggalkan apa yang Allah Subhanahu wa Ta’ala haramkan kepadanya berupa makan, minum, jima’ dan semisalnya, sementara jiwa itu condong kepada perkara yang harus ditinggalkan tersebut. Semua itu dilakukan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, mengharapkan pahala-Nya. Ini termasuk takwa.
- Orang yang puasa melatih jiwanya untuk merasakan pengawasan Allah Subhanahu wa Ta’ala (muraqabatullah), maka ia meninggalkan apa yang diinginkan jiwanya padahal ia mampu melakukannya, karena ia mengetahui pengawasan Allah Subhanahu wa Ta’ala terhadapnya.
- Puasa itu menyempitkan jalan setan, karena setan itu berjalan pada anak Adam seperti peredaran/aliran darah. Dan puasa akan melemahkan jalannya sehingga mengecilkan perbuatan maksiat.
- Orang yang puasa umumnya memperbanyak amalan ketaatan sementara amalan ketaatan termasuk perangai takwa.
- Orang yang kaya jika merasakan tidak enaknya lapar maka mestinya ia akan memberikan kelapangan/memberi derma kepada orang-orang fakir yang tidak berpunya. Ini pun termasuk perangai takwa. (Taisir Al-Karimir Rahman, hal. 86)

Dengan demikian sungguh tidaklah berlebihan bila kita katakan bahwa seharusnya momentum Ramadhan dijadikan langkah awal untuk memperbaiki iman dan takwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, untuk kemudian iman dan takwa itu terus dipupuk dan dirawat di bulan-bulan selanjutnya. Dan jangan dibiarkan terpisah dari jiwa dan raga hingga datang jemputan dari utusan Ar-Rahman (malaikat maut). Khususnya kita –penduduk negeri ini– seharusnya berkaca diri berkaitan dengan segala petaka yang menimpa negeri kita, demikian pula musibah yang datang terus menerus, lagi susul menyusul. Tidaklah semua ini menimpa kita kecuali karena dosa-dosa kita dan jauhnya kita dari iman serta takwa kepada Al-Khaliq.

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ
“Telah tampak kerusakan di daratan dan di lautan disebabkan karena perbuatan tangan/ulah manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar.” (Ar-Rum: 41)

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيْبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيْكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيْرٍ
“Dan apa saja musibah yang menimpa kalian maka hal itu disebabkan oleh perbuatan tangan kalian sendiri dan Allah memaafkan sebagian besar dari kesalahan-kesalahan kalian.” (Asy-Syura: 30)
Musibah yang menimpa negeri ini berupa gempa, tsunami, meletusnya gunung berapi, tanah longsor, semburan lumpur panas, dan sebagainya bukanlah karena kesialan penguasa/pemerintah sebagaimana tuduhan orang-orang dungu atau pura-pura dungu. Namun justru karena dosa-dosa yang ada di negeri ini. Terlepas apakah bencana ini karena rekayasa asing yang ingin menjatuhkan dan menghancurkan negeri ini sebagaimana analisa sebagian orang, atau murni musibah tanpa rekayasa, toh semuanya ditimpakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai teguran bagi kita agar kembali kepada-Nya. Bangkit dari lumpur hitam dosa dan maksiat, untuk kemudian bertaubat dan mohon ampun kepada-Nya.

Yang sangat disesalkan, di antara penduduk negeri ini banyak yang tidak sadar dari maksiat mereka dengan musibah yang menimpa. Mereka malah melakukan praktik-praktik kesyirikan, membuat sesajen penolak bala yang dipersembahkan kepada roh-roh penguasa laut, penguasa gunung, penguasa darat, dan sebagainya. Na’udzubillah min dzalik!!!

Sehubungan dengan momentum Ramadhan sebagai bulan untuk menambah iman dan takwa, serta terkait dengan banyaknya musibah yang menimpa negeri ini, bagus sekali untuk kita nukilkan nasihat dari Samahatusy Syaikh Ibnu Baz rahimahullahu berkenaan dengan musibah yang menimpa anak Adam, khususnya gempa bumi [1]. Mudah-mudahan nasehat ini bisa menjadi renungan bagi anak negeri ini.

Beliau rahimahullahu berkata: “Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Memiliki hikmah Maha Mengetahui terhadap apa yang Dia putuskan dan tetapkan, sebagaimana Dia Maha Memiliki Hikmah lagi Maha Mengetahui dalam apa yang Dia syariatkan dan perintahkan. Dia menciptakan apa yang diinginkan-Nya berupa tanda-tanda kekuasaan-Nya. Dia tetapkan hal itu untuk menakut-nakuti hamba-Nya dan mengingatkan mereka tentang hak-Nya dan memperingatkan mereka dari kesyirikan, penyelisihan terhadap perintah-Nya dan melakukan larangan-Nya.”
Selanjutnya beliau menyatakan: “Tidaklah diragukan bahwa gempa yang terjadi pada hari-hari ini di banyak tempat/negeri merupakan sejumlah tanda-tanda kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang dengannya Allah Subhanahu wa Ta’ala hendak menakut-nakuti hamba-hamba-Nya. Seluruh musibah gempa yang terjadi dan perkara lainnya yang membuat kemudharatan para hamba dan menyebabkan gangguan bagi mereka, adalah disebabkan kesyirikan dan maksiat.”
مَا أَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللهِ وَمَا أَصَابَكَ مِنْ سَيِّئَةٍ فَمِنْ نَفْسِكَ
“Tidaklah satu kebaikan menimpamu melainkan itu dari Allah dan tidaklah satu kejelekan menimpamu melainkan karena ulah dirimu sendiri.” (An-Nisa`: 79)

Asy-Syaikh Ibnu Baz rahimahullahu berkata: “Yang wajib dilakukan oleh seluruh muslimin adalah bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, istiqamah di atas agamanya dan berhati-hati dari seluruh perkara yang dilarang berupa syirik dan maksiat. Sehingga mereka memperoleh pengampunan, kelapangan, keselamatan di dunia dan di akhirat dari seluruh kejelekan, dan Allah Subhanahu wa Ta’ala menolak dari mereka seluruh musibah, lalu menganugerahkan kepada mereka setiap kebaikan. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَاْلأَرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُوْنَ
“Seandainya penduduk negeri itu beriman dan bertakwa niscaya Kami bukakan bagi mereka berkah dari langit dan bumi, akan tetapi mereka malah mendustakan maka Kami pun menyiksa mereka disebabkan apa yang dulunya mereka upayakan.” (Al-A’raf: 96)
Kemudian Syaikh menukilkan ucapan Al-’Allamah Ibnul Qayyim rahimahullahu: “Di sebagian waktu Allah Subhanahu wa Ta’ala mengizinkan bumi untuk bernapas panjang. Ketika itu terjadilah gempa/goncangan yang besar, sehingga menimbulkan ketakutan pada hamba-hamba-Nya, lalu mereka kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan mencabut diri dari maksiat, tunduk patuh kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan menyesali diri, sebagaimana ucapan sebagian salaf ketika terjadi gempa bumi: ‘Sesungguhnya Rabb kalian menegur kalian.’ Ketika terjadi gempa di kota Madinah, ‘Umar ibnul Khaththab radhiallahu ‘anhu berkhutbah dan memberi nasehat kepada penduduk Madinah dan beliau berkata: ‘Kalau gempa ini terjadi lagi, aku tidak akan tinggal bersama kalian di Madinah ini.’
Asy-Syaikh Abdul ‘Aziz bin Abdullah bin Baz rahimahullahu menasehatkan: “Ketika terjadi gempa bumi dan tanda-tanda kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta’ala lainnya, gerhana, angin kencang dan banjir, yang wajib dilakukan adalah bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, tunduk menghinakan diri kepada-Nya dan memohon maaf/kelapangan-Nya serta memperbanyak mengingat-Nya dan istighfar pada-Nya. Sebagaimana ucapan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika terjadi gerhana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Imam Bukhari dan Al-Imam Muslim: “Apabila kalian melihat gerhana maka berlindunglah kalian dengan zikir/mengingat Allah, berdoa kepada-Nya dan istighfar.”

Disenangi pula untuk memberikan kasih sayang kepada fakir miskin dan bersedekah kepada mereka dengan dalil sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
اَلرَّاحِمُوْنَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمنُ، اِرْحَمُوْا مَنْ فِي اْلأَرْضِ يَرْحَمُكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ
“Orang-orang yang menyayangi (memiliki sifat rahmah) akan dirahmati oleh Ar-Rahman. Sayangilah orang yang ada di bumi niscaya Yang di langit akan merahmati kalian.” [2]

مَنْ لاَ يَرْحَمُ لاَ يُرْحَمُ
“Siapa yang tidak menyayangi maka ia tidak akan disayangi/dirahmati.” [3]
Diriwayatkan dari ‘Umar bin Abdil ‘Aziz rahimahullahu bahwa beliau mengirim surat kepada gubernur-gubernurnya ketika terjadi gempa agar mereka bersedekah.

Termasuk sebab kelapangan dan keselamatan dari semua kejelekan adalah agar pemerintah bersegera mengambil tangan rakyatnya dan mengharuskan mereka untuk berpegang dengan kebenaran dan menjalankan syariat Allah Subhanahu wa Ta’ala pada mereka serta amar ma’ruf nahi mungkar. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
وَالْمُؤْمِنُوْنَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ يَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلاَةَ وَيُؤْتُوْنَ الزَّكَاةَ وَيُطِيْعُوْنَ اللهَ وَرَسُوْلَهُ أُولَئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللهُ
“Kaum mukminin dan mukminat sebagian mereka adalah wali/kekasih bagi sebagian yang lain. Mereka memerintahkan kepada yang ma’ruf dan melarang dari yang mungkar, mereka menegakkan shalat, menunaikan zakat dan mentaati Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah yang akan dirahmati Allah.” (At-Taubah: 71)

Dan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ. وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى معْسِرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ. وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللهُ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ. وَاللهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيْهِ
“Siapa yang melepaskan seorang mukmin dari satu bencana/kesulitan dunia niscaya Allah akan melepaskannya dari satu bencana di hari kiamat. Siapa yang memberi kemudahan bagi orang yang sedang kesulitan niscaya Allah akan memberikan kemudahan baginya di dunia dan di akhirat. Siapa yang menutup kejelekan/cacat seorang muslim, Allah pun akan menutup cacatnya di dunia dan di akhirat. Dan Allah senantiasa menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya.” [4]

Demikian nasehat dari Asy-Syaikh Ibnu Baz –semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala merahmati beliau dengan rahmat-Nya yang luas dan melapangkan beliau di kuburnya, amin–. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala merahmati penduduk negeri ini dan menghilangkan musibah dari mereka serta memberi taufik kepada mereka agar bertaubat dan kembali kepada agama-Nya yang benar. Semoga penduduk negeri ini mengambil pelajaran yang berharga di bulan mubarak ini, bulan Ramadhan nan penuh keberkahan, menambah iman dan takwa mereka kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala hingga mereka menjadi , orang-orang yang dibebaskan dari api neraka. Allahumma amin.
Wallahu ta’ala a’lam bish-shawab.

Footnote :
1. Dinukil secara ringkas dari kitab Majmu’ Fatawa Ibni Baz, 9/148-152.
2. HR. At-Tirmidzi no. 1924, dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah, no. 922
3. HR. Al-Bukhari no. 7376
4. HR. Muslim no. 6793

(Dikutip dari Dikutip dari majalah Asy Syariah, Vol.III/No.26/1427 H/2006, tulisan Al-Ustadz Muslim Abu Ishaq Al-Atsari, judul asli Introspeksi Diri di Bulan Ramadhan. Url sumber http://www.asysyariah.com/syariah.php?menu=detil&id_online=374)

Silahkan menyalin & memperbanyak artikel ini dengan mencantumkan url sumbernya.
Sumber artikel : http://www.salafy.or.id/print.php?id_artikel=1106

Wajibnya Puasa Ramadhan

0 komentar

Penulis: Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaaly
Fiqh, 25 Oktober 2003, 02:37:39

1. Barangsiapa berbuat kebajikan dengan kerelaan hati, lebih baik baginya.

Karena keutamaan-keutamaan di atas, maka Allah mewajibkan kaum muslimin (untuk melakukan ibadah) puasa Ramadhan, karena puasa memutuskan jiwa dari syahwatnya dan menghalangi dari apa yang biasa dilakukan. (Puasa Ramadhan) termasuk perkara yang paling sulit, karena itu kewajibannya-pun diundur sampai tahun kedua hijriyah, setelah hati kaum muslimin kokoh dalam bertauhid dan dalam mengagungkan syiar-syiar Allah, maka Allah membimbing mereka untuk melakukan puasa dengan bertahap.

Pada awalnya mereka diberikan pilihan untuk berbuka atau puasa serta diberi semangat untuk puasa, karena puasa masih terasa berat bagi para shahabat -semoga Allah meridhai mereka semuanya-. Barangsiapa yang ingin berbuka kemudian membayar fidyah diperbolehkan, Allah berfirman (yang artinya) : “Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya” [Al-Baqarah : 184].

2. Barangsiapa yang Mendapatkan Bulan Ramadhan, Hendaknya Berpuasa

Kemudian turunlah kelanjutan ayat tersebut yang menghapuskan hukum di atas, hal ini dikhabarkan oleh dua orang sahabat yang mulia : Abdullah bin Umar dan Salamah bin Al-Akwa’ Radhiyallahu anhuma, keduanya berkata : “Kemudian dihapus oleh ayat :
(yang artinya) : “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya, dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur” [1] [Al-Baqarah : 185]

Dan dari Ibnu Abi Laila, dia berkata : “Sahabat Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menyampaikan kepada kami : ‘Ketika turun kewajiban puasa Ramadhan terasa memberatkan mereka (para sahabat), maka barangsiapa yang tidak mampu diperbolehkan meninggalkan puasa dan memberi makan seorang miskin sebagai keringanan bagi mereka, kemudian hukum ini dihapus oleh ayat : “Berpuasa itu labih baik bagi kalian”, akhirnya mereka disuruh berpuasa”. [Juga diriwayatkan oleh Abu Nuaim dalam Al-Mustakhraj sebagaimana dalam Taghliqut Ta'liq 3/185 dari jalan yang ketiga dengan sanad yang hasan juga].

Sejak itu jadilah puasa salah satu simpanan Islam dan menjadi salah satu rukun agama berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
(yang artinya) : “Islam dibangun atas lima perkara : Syahadat an la ilaha illallah wa anna Muhamamad rasulullah, menegakkan shalat, menunaikan zakat dan naik haji ke Baitul Haram serta puasa Ramadhan” [Diriwayatkan oleh Bukhari 1/47, Muslim 16 dari Ibnu Umar]

Footnote :
[1] Hadits dari Ibnu Umar dikeluarkan oleh Bukhari 4/188, dan hadits dari Salamah dikeluarkan oleh Bukhari 8/181, Muslim 1145. Diriwayatkan oleh Bukhari secara mu’allaq (8/181 -Fath), dimausulkan oleh Baihaqi dalam Sunan 4/200, sanadnya Hasan.
Diriwayatkan pula -dengan lafadz yang hampir sama namun panjang- oleh Abu Daud no. 507 dari jalan lain dengan sanad yang Hasan sebagai syawahid.

(Judul Asli : Shifat shaum an Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam Fii Ramadhan, penulis Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaaly, Syaikh Ali Hasan Abdul Hamid. Penerbit Al Maktabah Al islamiyyah cet. Ke 5 th 1416 H. Edisi Indonesia Sifat Puasa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam oleh terbitan Pustaka Al-Mubarok (PMR), penerjemah Abdurrahman Mubarak Ata. Cetakan I Jumadal Akhir 1424 H)

Silahkan menyalin & memperbanyak artikel ini dengan mencantumkan url sumbernya.
Sumber artikel : http://www.salafy.or.id/print.php?id_artikel=301

Ku Berpisah Lagi

0 komentar
Hikz hikz. . .siapa yang ingin terpisah atau dipisahkan dengan sesuatu yang sehari hari lekat dengannya. Siapa yang mau terpisah dengan nafas hidupnya. Aku mengalami, semua orang juga pasti pernah mengalami berpisah.

Aku akan berpisah cukup lama, sebulan aku akan jauh darinya. Seharian dalam sebulan aku akan melihatnya beberapa kali saja. Memang perpisahan itu sungguh menyedihkan. Dan aku memang harus jauh darinya. Karena aku sedang Berpuasa... Selamat tinggal nasi dan antek2nya. Met ketemu di bedug magrib nanti ya.

Semoga kisah ini dapat dipetik hikmahnya...^_^

Jumat, Agustus 21, 2009

1st Tarawih Penuh Bimbang

0 komentar
Malam tarawih pertama, seharusnya menjadi malam yang indah bagi sebagian sahabat muslim. Tapi malam tarawihku untuk tahun ini berbeda, sungguh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Malam ini emosiku tak stabil. Derap kaki psikologiku tak seirama. Penuh goncangan pikiranku ini, bingung, dan depresi.

Masalah keluarga menjadi penyebab utama mengapa keadaanku malam ini tidak stabil. Tidak hanya malam ini saja, tapi juga malam dan hari-hari sebelumnya. Masalah keluarga ini bersumber dari orang tuaku, yang terlalu aneh bagiku. Mereka tak mau mengkuliahkanku, dan yg kedua. Saat kemarin malam aku memberanikan untuk berbicara pada mereka untuk meminjam modal, MEMINJAM MODAL, bukan MEMINTA, itu pun dengan segera ayahku memaki maki aku. Dan berkata jelek tentang aku, dan beliau berkata mau memukuliku kalau aku minta minta modal untuk usaha yang tak jelas. Katanya aku gagal karena diriku sendiri yang memikirkan wanita, gitu katanya.

Emangnya aku ini apaan,emang aku mikirin wanita aja apa kerjaanku. Aku ini mencari kerja bingung bingung belum dapet2, ee orang tuaku aku pinjemin modal saja aku malah dimaki maki. Siapa yang ndak depresi. Padahal aku ingin sekali kuliah. Tapi mereka tak mau membiayai, malah beli MOBIL !!!

So damn,fuck,suck my life..i am so sad. . .

Tips Memburu Teroris

0 komentar
Semakin meresahkannya kawanan teroris di indonesia semakin membuat polisi kelabakan. Sebagai warga negara yang baik,kita boleh dong memberi tips trik buat nangkap tuh teroris..
Begini trik nya :

- Jangan terlalu sering menyebarkan foto buronan, karena semakin banyak foto yang disebar, kawanan teroris itu malah ketawa kenceng. Habis terkenal sih kayak Artis mau cerai. Ha ha

- Kalo ada berita atau info update terbaru tentang teroris, jangan sering-sering ditampilin di Tipi. Karena dengan banyaknya berita di tipi, para teroris juga bakalan nyusun rencana baru buat kabur. Di samping itu, mereka bangga karena berita mereka ratingnya paling tinggi di atas gossip artis.

- Buat kepala RT/RW, setiap ada pendatang baru di desa yang berjenggot, langsung diperiksa. Siapa tau jenggotnya ketombean,,,ha wa ha ha

- Untuk tips selanjutnya silahkan komen, sapa tau tipsnya lebih ampuh.

Demikian tipsnya, mau atau tidaknya untuk mempraktekkannya itu hak panjenengan...
Salam senyum. . .

Hampir Tertipu Smart Machine System

1 komentar
Hampir saja..hampir saja aku tertipu iming-iming bisnis online SMS, alias smart machine system.
Iming-imingnya sih memang menggiurkan banget,seminggu bisa dapat penghasilan 1 - 2 juta.siapa yang ndak tertarik sama hal begituan???

Dalam suasana hati yang tak menentu,depresi melanda psikisku. Aku pun tertarik untuk mencoba bisnis tadi. Yang katanya, uang akan mengalir otomatis ke ATM anda, system kami yang bekerja plug n play. Dasar penipu. Ngomong aja jualan software script buat bikin web yg sama persis seperti itu, dan orang akan mentransfer uang ke rekening kamu. Hampir saja tertipu, aku bela-belain hampir pinjam uang banyak buat bikin ATM mandiri. Tapi ternyata ndak jadi, karena aku keburu sadar sebelum terlanjur. Ha ha ha

Emang dasar SMS..bukan Smart Machine System...tapi Suck Machine System..!!

Cara Memasukan RSS Feed Blog ke Facebook

0 komentar
Jika sebelumnya Infopemula sudah pernah membahas tentang posting blog di facebook, namun dikarenakan banyak teman dan pengunjung blog ini yang mengatakan kesulitan maka sekarang ini kita akan membahas bagaimana mudahnya cara memasukan RSS feed blog ke facebook. Jika tertarik silahkan ikuti langkah – langkah dibawah atau mungkin ada yang ingin menyampaikan cara yang lebih mudah silahkan saja.

Sebenarnya untuk memasukan atau meng import RSS feed blog ke dalam facebook tentu sama mudahnya seperti kita men daftar account di facebook karena yang dibutuhkan hanya langkah seperti dibawah ini:

  • Login pada account facebook anda.
  • Cari ikon Notes yang biasanya terletak pada bagian bawah halaman facebook anda.
  • Setelah itu pada bagian Notes Setting dan perhatikan ”You are importing notes from an external blog.” dan click pada Edit Import Setting.
  • Selanjutnya masukan alamat RSS feed blog anda
Jika langkah – langkah diatas sudah benar sekarang perhatikan halaman profile faceebook dan coba lihat pada bagian kiri bawah karena pada umumnya RSS feed dari blog anda akan ditampilkan pada bagian tersebut, silahkan mencoba dan semoga ini benar – benar menjadi cara memasukan RSS feed blog ke facebook yang mudah :D

Rabu, Agustus 19, 2009

Kegagalan Lagi

0 komentar
wah wah wah...ternyata malaikat pembawa rizki belum mau singgah ke rumahku. kenapa ya....
apa rumahku terlalu kotor dan terflalu banyak perbuatan yang buruk???

aku gagal lagi. pengumuman STAN yang dinanti ternyata membawa duka kembali bagiku. Namaku tidak tercantum lagi. kenapa ini bisa terjadi padaku.

ya mungkin ini salah satu lagi cobaan berat bagiku. apa yang aku lakukan saat ini . . .

Minggu, Agustus 09, 2009

ke mana aku akan berjalan

0 komentar

bingung...lagi bingung.gak tau kenapa bingung banget.bangku kuliah mungkin hanya menjadi mimpi bagiku.karena rasanya itu tak mungkin bisa aku duduki.
karena apa...karena orang tuaku tak pernah mengijinkan dan tak pernah mau mendukung aku untuk pergi ke bangku kuliah.karena mereka tak mau membiayaiku untuk pergi menuntut ilmu di sana.
sebenarnya apa yang mereka pikirkan . . ?
menurutku rata rata orang tua ingin anak mereka bisa pergi ke bangku kuliah,tapi berbeda dengan orang tuaku.padahal sebenarnya mereka mampu membiayaiku untuk kuliah tapi mereka tidak mau.
tapi mereka malah membeli barang barang yang tidak perlu untuk dibeli.andai saja uang yang mereka pakai untuk membeli barang itu dipergunakan untuk membiayai aku kuliah,betapa bahagianya aku...
 

Kehidupan Copyright © 2009 Blog Kehidupan is Designed by Virmansyah Sponsored by Asmaul